Bagi Anda karyawan yang ingin melaporkan SPT tidak sekedar bukti potong dari perusahaan yang dilampirkan, melainkan juga harta dan kewajiban yang dimiliki. Saat ini, kepemilikian aset keuangan dan investasi seperti Tabungan, Obligasi, Deposito, Reksa Dana, Saham, P2P Lending, Equity Crowdfunding hingga spekulasi tinggi seperti Kripto dan NFT yang sudah umum. Buku tulis yang Anda gunakan sehari-hari dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk membantu Anda memulai kebiasaan menabung secara rutin. Artikel ini akan membahas manfaat dan cara membuat tabungan di buku tulis agar Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik. Kenapa Harus Membuat Tabungan di Buku Tulis? 1. Berikut di bawah ini adalah contoh penulisan daftar pustaka APA style dengan beberapa jenis sumber: 1. Sumber dari Buku/Tesis/Prosiding Seminar. Format dasar: Nama Penulis. (Tahun terbit). Judul utama buku: Anak judul buku. (edisi keberapa, kalau ada). Kota terbit, Negara / Singkatan Negara Bagian: Penerbit. Adapun pedoman dalam cara menulis daftar pustaka, menurut buku Kemahiran Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Yunus Abidin, ‎B. Fariz J. M. Misbah, ‎Adita Widara Putra (2021:60) adalah sebagai berikut, Cara Menulis Daftar Pustaka dari Undang-Undang yang Benar Foto:Unsplash. Cara menulis daftar pusaka dapat dibedakan berdasarkan jenis Ketahui cara menuliskan kutipan dari buku beserta dengan contohnya melalui ulasan berikut ini. 1. Menggunakan Kutipan Langsung. Cara pertama yang dapat digunakan untuk menuliskan kutipan dari buku yaitu menggunakan kutipan langsung. Kutipan langsung merupakan kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik dari segi ejaan ataupun Chaer, et. al. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.Jakarta: Rineka Cipta. 3. Sumber buku antologi atau kumpulan karya tulis. Menggunakan sumber rujukan berupa buku antologi atau kumpulan dari karya tulis orang, tidak dapat ditulis dengan format nama penulis tiga orang atau lebih seperti di atas. oY1T2.

cara menulis tabungan di buku tulis